Waspadai Oknum Manfaatkan Kelangkaan Solar
Ketua Komisi E DPRD Sumut Brilian Moktar
Medan, (Analisa). Pertamina dan aparatur pemerintahan lainnya di Sumut dimintai untuk mewaspadai adanya oknum-oknum yang memanfaatkan kelangkaan solar untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Keberadaan oknum-oknum itu mulai muncul setelah kebutuhan solar meningkat, terutama dengan seringnya pemadaman listrik.
Hal itu disampaikan Ketua Komisi E DPRD Sumut Brilian Moktar, SE, MM di gedung dewan, Senin (8/9) setelah menerima keluhan dari sejumlah pengusaha.
Menurut Brilian, akhir-akhir ini, cukup banyak pengusaha yang menelepon dan menyampaikan keluhan akibat kesulitan mendapatkan solar. Pengusaha-pengusaha berasal dari berbagai jenis usaha, mulai pengusaha pabrik, pengelola mal, perkantoran, hotel, pertokoan, hingga pelaku UKM.
Ketika PLN rutin melakukan pemadaman listrik yang bisa mencapai 2-3 kali sehari, apalagi rentang waktunya bisa mencapai lima jam, pengusaha sangat membutuhkan solar untuk menghidupkan gensetnya.
Pengusaha-pengusaha itu terpaksa membeli solar karena tidak mungkin membiarkan mesinnya mati dalam jangka waktu lama karena akan menimbulkan kerugian yang lebih besar. Apalagi mesin peleburan besi dan plastik yang tidak boleh mati meski hanya beberapa menit.
Untuk mendapatkan solar dalam jumlah banyak, pengusaha-pengusaha itu tidak dapat membelinya di SPBU karena adanya ketentuan solar tidak dapat dibeli dengan mengunakan jerigen.
Sedangkan kalau mau membeli dengan cara standar yakni membeli dengan harga industri, pengusaha-pengusaha itu harus membelinya dalam jumlah yang cukup besar meski kebutuhan solarnya tidak sebanyak itu. Karena memang sangat membutuhkan, pengusaha-pengusaha terpaksa membelinya.
Namun, banyak kejadian aneh ketika pengusaha-pengusaha itu mencoba untuk membeli solar langsung ke Pertamina dengan harga industri karena umumnya mendapatkan jawaban dari pejabat Pertamina kalau stok solar tidak ada. Pa-dahal mereka sering membawa uang kontan ratusan juta rupiah kesana.
Uniknya, setelah pengusaha-pengusaha itu berlalu, ada beberapa oknum yang mengikuti dan menawarkan solar. Ada yang oknum aparatur pemerintah dan keamanan, ada juga melalui pihak ketiga yang mengaku sebagai pengusaha.
Tanpa diketahui asal solar yang didapatkan, oknum-oknum tersebut justru berani menjamin jika solar yang dijualnya tidak akan ada masalah dan bukan BBM hasil curian.
Namun kejadian “menggelikan” akan muncul jika pengusaha-pengusaha itu mem-beli solar dari oknum tersebut. Setelah solar itu tiba, akan datang oknum polisi yang memeriksa tentang izin pembelian solar.
Kalau urusan izin BBM beres, pertanyaan akan merembet ke masalah lain, mulai UMP, faktor Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), hingga masalah-masalah lain yang tidak ada kaitannya persoalan awal.”Intinya mereka hanya mencari masalah dari perusahaan itu,” kata Wakil Ketua PDI Perjuangan Sumut tersebut.
Brilian meminta Pertamina, Poldasu dan unsur pimpinan TNI untuk dapat mengawasi anggotanya yang terlibat dalam permainan yang meresahkan itu yang muncul banyak dikeluhkan pengusaha sejak krisis listrik dan solar berlangsung.
Pimpinan Pertamina, Polda dan TNI diminta untuk meningkatkan pengawasan untuk memantau kemungkinan keter-libatan anggotanya dalam kegiatan yang mengambil keuntungan pribadi dalam kelangkaan solar. (di)