Tuntaskan Masalah Sampah Kota Medan

Ketua DPD Taruna Merah Putih (TMP) Sumut Brilian Moktar SE MM MH mengharapkan, Walikota Medan menekankan kembali kepada jajarannya untuk mengatasi persoalan sampah hingga tuntas. Soalnya, dampak buruk dari sampah tidak saja membuat jorok kota tapi juga membuat banjir dan meningkatnya wabah penyakit.

Ketua DPD Walubi Sumut dan Ketua PDP Taruna Merah Putuh Sumut

“Saya secara pribadi saya berterima kasih kepada Bobby Nasution Walikota Medan dalam meningkatkan infrastruktur di KotaMedan. Ini sudah masuk ke dalam visi dan misinya terwujudnya masyarakat Kota Medan Berkah, Maju dan Kondusif. Walaupun masih ada yang belum selesai namun perjalanan periodesasi kepemimpinan masih panjang. Jadi masih banyak waktu untuk menuntaskan berbagai persoalan di Kota Medan,” sebut Brilian Moktar
di Medan, Minggu (2/10/2022).

Namun, lanjut mantan anggota DPRD Sumut dua periode ini, salah satu persoalan ada masalah sampah. Sejauh ini, Walikota Medan sudah memerintahkan anak buahnya, Kadis Kebersihan untuk melakukan beberapa gebrakan. Hanya saja, gebrakan itu belum menuju hasil yang diinginkan.

“Kita paham, lebih banyak sampah rumah tangga karena Kota Medan dengan jumlah penduduk 2 juta lebih, tentu lebih banyak sampah rumah tangga. Namun, sampah rumah tangga, bisa dikelola karena ada pemerintahan kecamatan, kelurahan dan lingkungan.

Kalau masalah sampah rumah tangga, berarti camat, lurah dan lingkungan tidak mampu mengelola sampah di kawasannya dengan maksimal,” sebut Brilian.

Selain itu, lanjutnya, yang menjadi persoalan prioritas, tentang sampah di pasar. Soalnya, dampak sampah yang menyebabkan kebanjiran justru terjadi diintikota seperti di Jalan Selam, Jalan Sutomo, Jalan Asia, Jalan Nusantara. Itu justru yang terbanyak.

Sebagaimana diketahui, katanya, pasar di Kota Medan ada 52 yang dikelola PD Pasar. Tapi ada puluhan pasar yang dikelola oleh oknum tertentu yang tidak terintegrasi. Sehingga PD Pasar lahannya terambil, masyarakat menjadi korban, bau dan sampah menumpuk, barang dagangan ditinggal bermalam dan menyebabkan kebanjiran dan sebagainya.

Tidak benar

“Seperti di Jalan Seram, dikawasan terminal Sambu, dan kawasan Marelan, Amplas, Jalan AR Hakim. Sampai hari ini sampahnya tidak bisa diatasi dengan baik, padahal, bukan tanggung jawab PD Pasar. Ini sudah tidak benar. Pemko Medan harus berani menindak tegas masalah ini karena sudah melanggar peraturan,” tegas Brilian.

Sampah juga, kata Ketua Walubi Sumut ini, selain penyebab banjir juga disinyalir menyebabkan penyakit.

Dalam dua minggu ini, beberapa rumah sakit penuh dengan penyakit muntaber. Masalah kesehatan dasar ini karena buruknya sanitasi kota. Termasuk juga soal air minum isi ulang, apakah sudah ada dan rutin melakukan pemeriksaan di sejumlah depot air isi ulang untuk menjadi mutu kesehatan air.

“Kita tahu beberapa rumah sakit penuh. Saking penuhnya, untuk rawat inap anak terpaksa ditempatkan dir uang dewasa,” ucap Brilian yang mengaku terpaksa menghubungi pimpinan rumah sakit swasta tertentu agar bisa menolong seorang anak yang terkena muntaber agar bisa dirawat.

Praktisi politisi PDIP ini juga menyoroti persoalan kriminalitas di Kota Medan. Belakangan banyak kasus criminal yang terjadi dan viral di media sosial. Kondusivitas warga Medan harus juga menjadi prioritas. Untuk itu, Pemko Medan harus meningkatkan koordinasi dengan pihak keamanan.

“Setahu saya ada kutipan uang jaga malam, tapi apakah ada jaga malamnya, kita tidak tahu. Hal ini perlu diperhatikan,” ucapnya.

Brilian juga mengharapkan Walikota Medan juga meningkatkan koordinasi dengan aparatur lalulintas. Tujuannya, bagaimana agar Kota Medan menjadi kota yang tertib lalu lintas. Harus ada perubahan dimasa pemerintahan Boby dalam banyak hal.

“Kita tahu Walikota Medan ada memberikan bantuan subsidi untuk angkutan umum. Kita harapkan, hal ini menjadi momen untuk memberikan sosialisasi agar angkutan tertib lalu lintas,” sebut Brilian lagi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *