Menggagas Rumah Kopi di TABA

Dari tempat duduknya di balkon Kompleks Panti Jompo Taman Bodhi Asri, Pemimpin Umum Harian Analisa, Supandi Kusuma, terus menyunggingkan senyumnya, terutama saat lagu lawas Teresa Teng, Yue Liang Dai Biao Wo De Xin, dan Siai Chen Ku Se dilantunkan penyanyi Yenny Kho dari atas panggung hiburan di acara festival Chongyang di Taman Bodhi Asri, Minggu (4/10) lalu.

“Mendengarkan lagu-lagu dan musik masa lalu itu seperti minum obat yang menyehatkan para lansia,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya di Analisa, Rabu (7/10). Supandi Kusuma mengaku sangat terkesan melihat lanskap Taman Panti Jompo Bodhi Asri. Ada danau yang luas dan cukup panjang, dimana di sisi kiri dan kanan rimbun oleh pepohonan amat menyejukan mata yang melihat. Belum lagi saa telinga mendengar suara gemercik air danau. Semua itu menurut Supandi Kusuma telah memunculkan suasana kedamaian batin sehingga segala persoalan yang sempat mengendap di pikiran seolah hilang begitu saja.

“Menurut saya suasana di Taman Bodhi Asri memang cocok untuk orang-orang lansia,” katanya. Dengan lanskap pemandangan yang asri, penuh oksigen,orang-orang lansia yang menghuni panti akan jadi semakin sehat.

Supandi Kusuma bersama Iwan Hartono Alam (kiri) dan Iwan Kwok (Kanan)

“Terlebih saat mereka dapat mendengarkan lagu-lagu lama seperti dalam acara festival Chongyang,” tuturnya. Mendengarkan lagu dan musik lawas yang akrab dengan di telinga lansia diyakininya akan membangkitkan Kembali memori atau kenangan masa muda yang menyenangkan dari para lansia penghuni panti. Tidak terkecuali, orang-orang lansia dari Medan yang diajak ngopi bareng di TABA.

“Saya percaya di antara mereka masih banyak yang punya hati Nurani,” katanya. Setelah pikiran mereka relaks, bukan tidak mustahil saat melihat para lansia di Panti Bodhi Asri mereka tergerak untuk membantu biaya operasional panti.

“Dengan acara ngopi bareng lansia, artinya festival chongyang tak hanya diadakan setahun sekali di TABA, tapi bisa setiap dua minggu, atau sebulan sekali,” katanya. Surat kabar Analisa menurutnya, siap membantu untuk memromosikan acara ngopi bersama lansia di TABA. Baik dalam bentuk iklan maupun berita.

Menurut Supandi Kusuma festival Chongyang sebenarnya tak hanya untuk menunjukkan bakti anak terhadap orang tua, tapi juga mereka yang muda terhadap yang lebih tua. Dalam olahraga Wushu atlet yang lebih dulu bergabung di sebuah sasana, akan dipanggil ‘sesiong’ oleh atlet yang bergabung belakangan bergabung. Bakti atau penghormatan kepada yang lebih tua atau senior, termasuk juga terhadap yang sudah meninggal. (J.Anto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *