Mantan Ketua Komisi E DPRDSU Brilian Moktar

Nila F Moeloek Diyakini Mampu Bawa Perubahan Besar

Medan, (Analisa). Sektor kesehatan kelihatannya mendapat perhatian khusus pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Ini terbukti dengan diangkatnya Nila F. Moeloek menjadi Menteri Kesehatan dalam Kabinet Kerja Jokowi/JK.

Penegasan itu disampaikan mantan Ketua Komisi E DPRD Sumut Brilian Moktar kepada tawan, Senin (27/10) ketika dimintai tanggapannnya seputar susunan  Kabinet Kerja, utamanya sektor kesehatan, yang selama ini kurang berjalan maksimal.

Brilian menuturkan, Nila F. Koeloek yang lahir 11 April 1949 dan merupakan salah seorang guru besar di Universitas Indonesia, dinilai memiliki kemampuan dan dinilai sangat kredibel dalam menge-lola sektor kesehatan di Indonesia.

Politisi dari Fraksi PDI Perjuangan ini menilai, figur Nila diyakini akan mampu membawa perubahan dalam sektor kesehatan di Indonesia, terutama dalam menekan tinggi biaya kesehatan bagi masyarakat.

Apalagi dalam kampanye beberapa waktu lalu Presiden Jokowi telah mencanangkan tentang program Indonesia Sehat. Ini merupakan tantangan dan konsekwensi yang harus diterjemahkan oleh Nila F. Moeloek selaku Menteri Kese-hatan, bagaimana memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Indonesia secara utuh dan merata.

Menurut Brilian ada bebera indikator yang menyebabkan sektor kesehatan di Indonesia berjalan lamban dan kurang maksimal, Pada hal diberbagai negara, sektor kesehatan menjadi skala perioritas dalam membangun begara mereka.

Beberapa indikator tersebut kata Brilian diantarannya,  ting-ginya biaya serta rantai birok-rasi yang terlalu penjang  dalam pengurus ijin suatu rumah sakit ataupun ijin fasilitas medis lainnnya. Kemudian masih lemahnnya pengawasan terhadap distribusi  alat-alat kesehatan (Alkes) dan obat-obatan yang masuk ke Indonesia.

Dari fakta yang ada, Alkes maupun obat-obatan tersebut harganya jauh lebih mahal dari negara produsennya. Kemudian kalaupun ada subsidi yang diberikan pemerintah dalam sektor ini, penggunaannya tidak tepat sasaran, karena telah diselewengkan oleh oknum-oknum tertentu, untuk kepentingan kelompok atau golongan.

Profesionalitas

Di samping itu, kata Brilian, profesionalitas tenaga medis di Indonesia juga patut menjadi perhatian khusus pemerintah. Hal ini dibuktikan, begitu ban-yaknya warga negera Indonesia yang berobat ke luar negeri. Mengapa hal ini bisa terjadi, dikarenakan kepercayaan masyarakat terhadap tenaga medis lokal masih sangat kurang.

Selaian biaya yang cukup mahal. pelayanan medis yang diberikan jauh di bawah standar, tidak seperti rumah sakit di Malaysia dan Singapura.

Namun yang paling terpenting dari semua itu, pemerintah dalam hal Ini Kementerian Kesehatan, harus bisa memberi jamiman setiap masyarakat Indonesia wajib mendapat perlindungan kesehatan dari negara.

Untuk itu, keberadaan Badan Penyelenggara Jaminan  Sosial (BPJS) sebagai salah satu institusi yang diberikan kepercayaan oleh pemerintah dalam sektor ini, harus benar benar bekerja secara maksimal. Dan untuk ini kita minta Men-teri Kesehatan harus melakukan pengawasan secara ketat dalam pelaksanaannya.

“Kita minta Menteri Kesehatan benar-benar melakukan evaluasi secara ketat terhadap kinerja BPJS dalam memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Demikian juga halnya terhadap rumah sakit yang dinilai melanggar aturan dan ketentuan sebagaiamana telah digariskan oleh pe-merintah, terhadap mereka, perlu diambil tindakan tegas dan bila perlu ijin dicabut”, kata Brilian Moktar.

Dalam rangka penyedian tenaga medis yang profesional, pemerintah perlu mendidik tenaga-tenaga ahli kesehatan khususnya dokter spesialis yang dibiayai oleh negara.

Dengan harapan, akan muncul kepercayaan masyarakat terhadap tenaga-tenaga medis lokal.

Dan untuk itu, pemerintah perlu belajar ke India, karena mereka lebih maju dalam hal mengelola sektor kesehatan, kata Brilian Moktar.

Beberapa indikator ini kata Brilian merupakan, beberapa acuan bagi pemerintah untuk dapat mengelola sektor kesehatan Indonesia ke arah yang lebih baik, meskipun masih banyak indikator lainnya yang perlu pembenahan.

“Kita berharap akan ada perubahan dalam pengelolaan sektor kesehatan ini, sehingga masyarakat Indonesia dapat merasakan pelayanan yang maksimal”, kata Brilian Moktar. (di)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *