Kadis Disperindagsu Arogan DPRD Sumut Akan Surati Plt Gubsu
Kalimat bernada perintah itu dia lontarkan untuk menjawab pertanyaan Siti Aminah terkait bagaimana upaya Disperindag mengantisipasi banjirnya barang impor ke Sumut. Pertanyaaan seputar ekspor impor, juga disampaikan Aduhot Simamora, Layari Sinukaban dan Japorman Saragih dan Brilian Moktar.
“Saya lihat Singapura malah pe-ngimpor utama ke Indonesia, apa hebatnya Singapura, kita juga tidak kalah kok,” ujarnya Siti Aminah saat itu. “Kalau bisa, ini harus kita sepakati bersama agar pungutan terhadap hasil pertanian, seperti pungutan ekspor CPO, harus dihentikan,” kata Layari.
Awalnya, Kadisperindag menjawab bahwa tidak dalam kapasitasnya mem-beri penjelasan terkait pertanyaan itu, akan tetapi hanyalah semacam pema-haman yang diberikan. Darwinsyah punya alasan, yakni soal kebijakan ekspor impor adalah sepenuhnya dikeweangan Menteri perindustrian dan perdagangan.
Siti Aminah kurang puas dengan jawaban itu. Dia kembali bertanya sejauh mana wewenang Disperindag Sumut dalam hal kegiatan ekspor impor guna melindungi industri dalam negeri. Darwinsyah yang merasa sudah menja-wab pertanyaan itu kembali menegaskan soal tupoksinya.
“Saya seorang SH (sarjana hukum-red). Saya sebelum memegang jabatan ini, saya sudah baca tupoksi saya, disana tidak diatur soal hal ini. Jadi, baca tupoksi saya,” ujar Darwinsyah, dengan lakon layaknya seorang kadis memberi pengarahan kepada para staf.
Mendengar pernyataan Kadisperindag itu, para anggota dewan di rapat yang dipimpin Sekretaris Komisi B M Nuh itu, antara lain Ali Jabbar Napitupulu, Dar-mawan Sembiring, Japorman Saragih, Layari Sinukaban, Aduhot Simamora, Sudirman Halawa, Siti Aminah dan Brilian Moktar, tampak terkejut.
Pimpinan rapat M Nuh kembali memberi kesempatan kepada Kadispe-rindag untuk melanjutkan pembica-raannya atas pertanyaan anggota dewan. Darwinsyah menyebutkan kuali-tas produk bangsa harus diperbaiki, agar bisa bersaing di pasar internasional.
Bodoh
Brilian Moktar dalam rapat itu juga merasa keberataan dengan pernyataan Kadisperindag yang seolah-olah karena bodohnya bangsa Indonesia, sehingga Siangpura dapat mengatur sisitem pe-rekonomian Indonesia, terurama dalam jasa ekspor-impor.
Awalnya, rapat masih lanjut. Namun Sudirman Halawa menginterupsi dan meminta rapat dihentikan. “Kami punya hak bertanya di lembaga ini. Kami juga punya hak untuk mengawasi sejauh mana kinerja dinas. Rapat ini harus dihentikan karena sudah sangat tidak kondusif lagi,” katanya.
Ketika ditanya wartawan, Kadis-perindagsu Darwinsyah merasa tidak ada yang salah dengan pernyataannya yang menyuruh anggota dewan untuk membaca Tupoksi. “Itu suatu hal yang wajar, kan dia (anggota dewan-red) yang buat Perda, masa nggak tahu soal tupoksi itu,” kata Darwinsyah.
Dia malah meminta anggota dewan juga harus mengerti soal tugas masing-masing. “Jangan mentang-mentang anggota dewan jadi seenaknya saja,” ujar Darwinsyah dengan suara keras, tampak kesal dan kecewa, sambil naik ke mobil dinasnya.
Terkait dengan sikap Kadisperindag Sumut yangterkesan telah melecehkan dewan, Sekretaris Komisi B, M Nuh mengatakan, pihaknya akan menyam-paikan masalah ini kepada Ketua DPRD Sumut untuk diteruskan kepal Plt Gubsu gatot Pujo Nugroho. “Kami minta Plt Gubsu segera mela-kukan evaluasi terhadap kinerja Dispe-rindag Sumut, khususnya soal ekspor impor. Ini penting untuk mengantisipasi banjirnya produk impordan etika sebagai seorang kepala dinas,” ujarnya. (di)