Inalum Jangan Egois, PLN Jangan Lalai

Soal Pemadaman yang Masih Kerap Terjadi

Medan, (Analisa). Kinerja Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang saat ini sudah bagus tiba-tiba kembali dikeluhkan. Pasalnya, sejumlah pemadaman masih kerap terjadi sehingga warga merasa tidak pernah puas menikmati listrik seutuhnya.

Kondisi ini dikritisi sejumlah anggota DPRD Sumatera Utara khususnya Komisi D (bidang pembangunan) dan Komisi E (bidang kesejahteraan rakyat).

Wakil Ketua Komisi D DPRD Sumut, HM Nezar Djoeli, ST saat dihubungi melalui selular, Rabu (11/2) mengatakan, pihak PLN pernah berjanji bahwa pelayanan tidak akan menjadi masalah selama triwulan I hingga triwulan III akhir Desember 2015. Tetapi realitanya, masih sering terjadi pemadaman. Padahal, PLN sudah mendapat pasokan energi dari pembangkit di Pangkalan Susu sebesar 2×200 MW. Seharusnya defisif energi itu bisa diminimalisir.

“PLN juga diminta memaksimalkan potensi-potensi yang ada dan kepada pemerintah pusat tidak sibuk urusan sendiri, tetapi harus tetap memerhatikan kepentingan Sumatera Utara. Untuk itu, Menteri BUMN Rini Soemarno diminta berperan aktif menggali potensi sumber energi di Sumatera Utara dan tentunya peran gubernur juga harus maksimal,” katanya.

Politis Partai NasDem ini mengaku, banyak potensi energi di Sumatera Utara yang tidak dimaksimal. Seperti Inalum yang seharusnya bisa berperan dan memberikan kontribusi tetapi masih memiliki egoisme.

“Inalum jangan egoisme dengan sikapnya yang tidak mau memberikan asupan energi kepada PLN dengan alasan hanya untuk stok perusahaan tersebut dan mementingkan produksinya sendiri,” katanya.

Seharusnya, kata Nezar Djoeli saat masa-masa kritis Inalum itu berperan membantu sehingga masyarakat Sumatera Utara tetap merasa aman.

Dia menekan kepada PLN agar tetap memperhitungkan soal energi yang digunakan. Seharusnya energi harus dibayar energi. “Jangan mentang-mentang Inalum sudah memberikan asupan lebih. PLN langsung memaksimalkan beban puncak mereka. Saya tekankan intinya Inalum itu bukan supplier PLN tetapi Inamun hanya diharapkan berperan aktif membantu asupan listrik masyarakat Sumut,” katanya.

Nezar yang kebetulan sedang kunjungan kerja (Kunker) bersama dengan Badan Lingkungan Hidup dan Dinas Pertambangan dan Energi Provsu ke Tapsel mengaku terkejut melihat PLN masih mengulah dan dia mengingatkan agar PLN jangan lalai dan terbuai energi yang saat ini katanya sudah aman apalagi nantinya jika ditambah dengan asupan yang telah diberikan Inalum.

Nezar menambahkan, saat ini waduk Lau Simeme sudah mulai menunjukkan titik terang. Selama hampir 10 tahun dibicarakan kini informasinya Menteri Kehutanan dan Linkungan Hidup telah melepaskan hutan sebanyak 420 hektar untuk pembangunan waduk Lau Simeme. “Ini harus dikejar oleh Pemprovsu. Lakukan langkah-langkah strategis untuk mewujudkannya,” ucapnya.

Sementara Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Sumut, Ir. Yantoni Purba yang juga anggota Komisi D, menambahkan, kekurangan energi di Sumatera Utara seharusnya bisa dimanfaatkan Pemprovsu untuk menarik investor dan diminta Pemprovsu bekerja maksimal untuk mengusahakannya.

“Jika memang informasi benar Menhut sudah melepaskan 420 hektar kawasan hutan untuk waduk Lau Simeme. Berarti pemerintah pusat sudah peduli. Nah, tinggal Pemprovsu bekerja maksimal, kejar dan tindaklanjuti,” sarannya.

Maksimal Perawatan 

Di tempat terpisah, anggota Komisi E DPRD Sumut, Brilian Moktar, SE mengatakan sebenarnya kondisi listrik di Sumut  sudah masuk kategori aman setelah PLN mendapat pasokan energi dari sejumlah tempat seperti dari pembangkit di Pangkalan Susu.

Kalaupun terjadi pemadaman, katanya mungkin karena ada semacam gangguan seperti jaringan rusak atau trafo yang meledak. “Kita mendengar jarang sekali ada pemadaman. Tapi, memang dua hari ini sempat terjadi di kediaman saya di Jalan Letda Sudjono. Itulah peran pimpinan PLN di wilayah, cabang agar tetap memaksimal pengawasan dan perawatan,” katanya.

Brilian mengaku, perawatan terhadap trafo harus dimaksimalkan karena jika trafo terlalu  tinggi menerima beban bisa meledak dan perawatannya bisa mencapai hampir satu hari.

Dia juga meminta kepada PLN untuk bekerjasama dengan Pemko Medan khususnya Dinas Pertamanan untuk melakukan perawatan tanaman. Antara lain PLN harus sering melaporkan ke Pemko Medan jika ada pohon-pohon yang berpotensi mengganggu kabel. “Dinas Pertamanan harus memangkas pohon-pohon tersebut. Jangan dibiarkan karena bisa mengganggu dan akhirnya menimbulkan pemadaman. Apalagi, saat ini cuaca sedang tidak baik,”katanya. (maf)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *