FPDIP Sumut Dukung Polisi Berantas ‘Geng Motor’

Medan, (Analisa). Anggota Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FPDIP) Sumut terus mendukung pihak kepolisian memberantas ‘geng motor’ (club sepedamotor) anarki yang masih beraksi, tanpa pandang bulu.

Demikian Anggota FPDIP Sumut Brilian Mokhtar kepada Analisa ketika ditemui Analisa di ruang kerjanya, Senin (13/8).

Meski demikian, dirinya juga meminta masyarakat ataupun pihak kepolisian tidak terlalu cepat menuduh para pelaku kejahatan yang beraksi menggunakan sepedamotor secara bersama lantas dikatakan geng motor.

“Bisa jadi mereka memang penjahat dan perampok yang kebetulan beraksi naik sepedamotor agar masyarakat takut bertindak jadi seolah-olah mereka kumpulan geng motor padahal tidak,” ujar Brilian yang juga Wakil Ketua Bidang Pemuda dan Olahraga (Pora).

Lebih lanjut Brilian mengungkapkan, beberapa waktu lalu partainya menerima sejumlah anggota geng motor yang sudah bertobat atau sadar akan kekeliruannya selama ini masuk menjadi kader PDIP Sumut.

“Saya selaku Wakil Ketua Bidang Pora dengan senang hati menerimanya sekaligus melakukan pembinaan dan membimbing mereka untuk mengabdi untuk nusa bangsa,” tukasnya sembari mengutarakan sewaktu dirinya berkomunikasi dengan pimpinan kelompok sepedabermotor tersebut pimpinannya mengutarakan sebenarnya mereka membentuk klub sepedamotor yang terakhir dinamakan ‘gengmotor’ hanya semacam wadah untuk pergaulan, kumpul teman dan menjaga kekompakan sambil mengaktualisasikan diri di bidang otomotif khususnya sepedamotor.

Awalnya memang diakui mereka, ucap Brilian, akibat tidak ada bimbingan tindakan mereka jadi anarki.

Namun setelah pihak kepolisian, sekolah dan akademik, maupun parpol merangkul sejumlah klub bermotor yang dulunya anarki sudah membubarkan diri dan merubah visi kelompoknya.

“Saya paham kali itu karena sejak saya menjadi Ketua Komisi E DPRD Sumut sudah mengikuti perkembangan kasus geng motor di Medan,” tukasnya.

Bahkan beberapa waktu lalu, Brilian bersama dua anggota DPD RI Parlindungan Purba dan Prof Dharmayanti Lubis berkunjung ke Polresta Medan yang disambut Wakapolresta AKBP Pranyoto mewakili Kapolresta Medan yang waktu itu sedang sibuk.

Kapolres Pimpin Operasi

“Waktu itu, saat kami menyinggung masalah geng motor, Wakapolresta Medan di dampingi Kasat Res Narkoba Kompol Dony Alexander dengan jelas dan gamblang memaparkan tindakan-tindakan yang telah dilakukan pihak kepolisian mulai dari tindakan preemtif, preventif dan represif (penindakan). Bahkan sampai sekarang pihak kepolisian dipimpin langsung Kapolresta Medan Kombes Pol Monang Situmorang turun langsung memimpin operasi pemberantasan geng motor yang rutin digelar setiap Jumat malam hingga minggu malam di selumlah lokasi yang telah dipetakan sebagai daerah rawan geng motor.

Bahkan saya pernah ikut melihat langsung operasi ini,” ungkap Brilian sembari mengungkapkan apresiasi positif pihak kepolisian.

Memang dampaknya cukup signifikan, di mana aktivitas menyimpang gengmotor yang mulanya menjamur berangsur-angsur mulai berkurang.

“Sekarang yang muncul umumnya perselisihan antar pelajar kebetulan naik sepedamotor hingga terjadi tindakan kriminal pengeroyokan langsung dikatakan mereka geng motor. Padahal waktu ditangkap dan diperiksa polisi tidak ada yang anggota geng motor. Demikian juga pelaku pencurian dan perampokan sepemotor yang kerap beraksi saat petugas lalai, kita langsung tuduh geng motor pelakunya padahal bukan, murni komplotan perampok,” tukas Brilian.

Bukan Salah Siapa-Siapa

Meski demikian, terkait masalah ‘geng motor’ ini atau club sepedamotor anarki ini, pihaknya tidak bisa menyalahkan siapa-siapa, tidak juga pihak kepolisian dibawah pimpinan Kapolresta Medan Kombes Pol Monang Situmorang yang juga telah dengan optimal bertindak.

“Mari kita dukung terus kinerja kepolisian dalam hal ini Polresta Medan agar terus menerus melancarkan operasi geng motor atau operasi tindak kejahatan lainnya. Demikian juga bagi pihak sekolah agar terus melakukan penyuluhan agar siswanya tidak terlibat gengmotor.

Hal sama juga para orangtua agar terus berupaya mengawasi dan mengantisipasi agar anaknya tidak terlibat gengmotor. Bila semua berjalan serentak saya yakin Medan akan benar-benar bebas geng motor,” tandas Brilian Mokhtar.

(aru)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *