DPD PDI Perjuangan Tabulasi Hasil Fit and Proper Test 6 Balon Gubsu/Wagubsu
Budiman maupun Soetarto mengatakan, ke-6 balon Gubsu/Wagubsu PDIPerjuangan sudah melewati penjaringan tahap II (fit and proper test) sejak 28 Juni 2012 terhadap RE Nainggolan dan Syahrul Efendi Siregar dan juga terhadap Gus Irawan, Benny Pasaribu dan Bintatar Hutabarat telah difit nad proper test Jumat (29/6) di DPD PDIPerjuangan Sumut. Sedangkan T Erry Nuriadi akan menyusul difit and proper test.
“Selanjutnya DPD akan mentabulasi hasil fit and proper test ke-6 balon Gubsu/Wagubsu itu dan dikirim ke DPP, karena pintu DPP masih terbuka bagi WNI yang terlambat mendaftar di DPD. Apalagi posisi DPD bukan menentukan pasangan calon yang akan diusung PDIPerjuangan, tapi calon yang ditunjukkan DPD selera PDIPerjuangan adalah selera rakyat,” ujar Budiman.
Kesanggupan
Dari fit and proper test yang dilakukan, kata Budiman dan Analisman Zalukhu, DPD ingin mengetahui kesanggupan maupun langkah konkrit yang akan dilakukan para balon ketika menjadi Gubsu 2013-2018 sesuai visi/misi PDIPerjuangan memfokuskan terhadap pendidikan dengan wajib belajar 12 tahun, kesehatan melalui pelayanan jamkesda dan penyelesaian masalah tanah di Sumut.
Para pengurus DPD PDIPerjuangan Sumut itu juga menyebutkan, fit and proper tes juga akan dilakukan DPP, terutama dalam menentukan pasangan calon Gubsu/Wagubsu yang akan diusung PDIPerjuangan.
“RE Nainggolan, Gus Irawan maupun Benny Pasaribu akan berkompetisi di DPP untuk jadi calon Gubsu, berdasarkan hasil survey independent, karena PDIPerjuangan ingin calonnya menang dan memenangkan rakyat Sumut di Pilgubsu 2013,” ujar Budiman.
Sementara Gus Irawan difit and proper tes oleh Budiman P Nadapdap, Analisman Zalukhu, Brilian Moktar, Menarty Rehulina dan Suriani menyatakan, memilih perahu PDIPerjuangan untuk maju menjadi nomor satu di Sumut merupakan pilihan yang tepat, karena visinya dalam konteks kerakyatan sangat dekat, sama dan sebangun dengan visi/misi PDIPerjuangan.
“Kami punya konsep sama dengan konsep PDIPerjuangan membangun Sumut dalam mensejahterahkan rakyat lebih luas dengan membangun ekonomi kerakyatan, dengan target 3 tahun. Menekan angka kemiskinan melalui pemberdayaan perempuan. Kita ingin derajat perjuangan itu akan berada pada level tertinggi,” ujarnya.
Dicontohkannya, dana bansos 2012 mencapai Rp900 milyar, kalau Rp200 milyar dialokasikan untuk pemberdayaan rakyat miskin dengan bantuan modal usaha mokro secara bergulir akan sangat membantu menekan angka kemiskinan.
Gus Irawan juga menyatakan, yang pertama akan dilakukan jika menjadi Gubsu reformasi birokrasi dengan melakukan coorporate dalam memimpin Sumut.
Selanjutnya akan menginventarisir semua permasalahan yang belum tuntas di Sumut, seperti masalah tanah harus ada terobosan dengan mengedepankan kepentingan masyarakat.
“Masalah tanah sudah belasana tahun tak selesai-selesai. Jika tidak diselesaikan, bisa terakumulasi jadi masalah besar,” ujar mantan Dirut Bank Sumut itu. (di)