Brilian: Pemerintah Jangan Kalah Melawan Hacker
Seiring dengan kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi, keamanan siber memang menjadi isu strategis diberbagai negara, termasuk Indonesia.
Apalagi, kini ketika platfom siber banyak digunakan untuk menopang berbagai layanan yang terkait langsung dengan sendi kehidupan masyarakat.

Harus diakui transformasi digital Indonesia 4.0 sudah saatnya menyertakan fokus pada keamanan data pribadi, keamanan bertransaksi, kemandirian bangsa, dan kedaulatan negara di ranah siber.
Pemerintah sudah harus lebih meningkatkan kemampuan dalam membongkar kejahatan siber.Kalau sebelumnya kejahatan siber masih tertuju pada pihak-pihak tertentu, tapi sekarang sudah menyerang orang per orang melalui nomor telepon dan akun pribadi.
“Kejahatan siber sudah sangat meresahkan masyarakat pengguna telepon android. Sudah banyak juga masyarakat yang melapor ke pihak berwajib, namun masih sebagian kecil yang bisa diungkap. Kondisi ini akan semakin meresahkan masyarakat. Kalau pihak berwajib bisa membongkar judi online, harusnya juga bisa membongkar kejahatan siber,”ungkap mantan anggota DPRD Sumatera Utara, Brilian Moktar, Sabtu (18/3).
Kejahatan siber yang baru-baru ini ia alami saat kunjungan ke Thailand menghadiri acara Internasional Morals and Ethics Contest (IMEC). Pada hari ke empat whatsapp miliknya diretas (hack). Akibatnya ia tidak bisa mempergunakan whatsapp dan pulsa di telepon hilang. Ia mempertanyakan ke provider dalam hal ini Telkomsel. Tapi pihak provider tidak bisa melacak hilangnya pulsa di telepon.
“Ini bukan kali pertama nomor saya diretas, sebelumnya sudah pernah,” ungkapnya.
Baginya bila datanya diretas hanya untuk ingin mengetahui identitasnya tidak menjadi masalah. Tapi bila data-data pribadi miliknya dipergunakan kejahatan ini sangat berbahaya.
Beberapa bulan lalu banyak data pribadi diretas hacker.Ini tidak saja menyasar para pejabat negara, tapi juga masyarakat dari berbagai latar belakang. Ironisnya data tersebut dipergunakan untuk kejahatan dengan meminjam uang, menjelak-jelekkan sama orang lain, memeras dan sebagainya.
Menurutnya, penggunaan teknologi internet akan semakin tumbuh berkembang seiring dengan terus berkembanganya perangkat teknologi informasi seperti telepon yang semakin canggih. Perkembangan teknologi informasi inilah yang harus cepat diantisipasi pemerintah dalam mengantisipasi kejahatan siber. Apalagi semua data pribadi berbasis teknologi. Karena itu pemerintah harus mampu melindungi masyarakat dari kejahatan siber.
“Saya yakin pemerintah memiliki kekuatan dalam melindungi masyarakat dari kejahatan siber. Kita punya KPK, kita punya BSSN, kita punya BIN, kita punya Kominfo. Kalau perlu merangkul para hecker untuk melindungi masyarakat dari kejatahan siber. Masih banyak orang baik di Indonesia. Kejahatan siber tidak saja dilakukan dari dalam negeri, tapi juga dari luar negeri,” tegasnya.
Pemerintah diharapkan agar mengambil langkah konkrit yang efektif, sehingga masyarakat terlindungi sesegera mungkin.