Brilian Moktar Serap Aspirasi Penderita Hemofilia

Medan, (Analisa). Anggota DPRD Sumut, Brilian Moktar menyerap aspirasi para orangtua dan anak penderita hemofilia yang tergabung Ikatan Keluarga Hemofilia Medan (IKHLIM) di Medan, Selasa (26/3).

Ketua IKHLMI, Siti Rahmah Simanjuntak mengaku, perkumpulan ini terbentuk

SERAP ASPIRASI: Anggota DPRD Sumut Brilian Moktar diabadikan bersama pengurus Ikatan Keluarga Hemofilia Medan, Selasa (26/3). Brilian menyerap aspirasi penderita hemofilia di Sumut.
SERAP ASPIRASI: Anggota DPRD Sumut Brilian Moktar diabadikan bersama pengurus Ikatan Keluarga Hemofilia Medan, Selasa (26/3). Brilian menyerap aspirasi penderita hemofilia di Sumut.

atas ide Brilian Moktar. Bahkan anggota legislatif dari PDI Perjuangan itu yang meminta perhimpunan ini disahkan melalui akte notaris dan didaftarkan ke Kesbang Linmas untuk mempermudah gerakan ini ke depan dalam mendapatkan pelayanan dan akses kesehatan nantinya.

Saat ini, katanya, ada 72 orang yang bergabung di IKHLMI. Malah, ada anggota berasal dari luar Medan. “Satu di antaranya, Pak Ucok Saragih. Ia adalah penderita hemofilia yang tertua di ikatan ini. Usianya kini 38 tahun dan ia berasal dari Simalungun,” ucapnya.

Siti Rahmah memohon agar Brilian Moktar memperjuangkan aspirasi mereka di DPRD Sumut. Mereka meminta kartu tanda pengenal bagi penderita hemofilia, sehingga apabila terjadi kecelakaan, penderita hemofilia mendapatkan pelayanan yang lebih cepat.

“Selanjutnya adalah penyediaan ruangan khusus bagi penderita hemofilia di setiap rumah sakit. Soalnya penderita hemofilia sewaktu sedang mendapatkan perawatan di rumah sakit sangat rentan terkena virus-virus lain,” ucapnya.

Brilian Moktar berjanji akan membantu dan memperjuangkan hak-hak penderita hemofilia dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal.

“Kita sudah sampaikan ini ke Kadis Kesehatan Sumut. Nanti saya juga akan buat surat tembusan ke seluruh Kadis Kesehatan Kabupaten/Kota di Sumut. Bahkan dua bulan ke depan saya akan sampaikan ini langsung ke Kementrian Kesehatan Republik Indonesia,” tegasnya.

Bentuk Ikatan

Untuk itu, ia berharap bagi mereka yang menjadi penderita hemofilia agar dapat membentuk ikatan yang sama di setiap kabupaten/kota. “Jadi perjuangan kita lebih mudah apabila sudah terorganisasi dengan baik,” tuturnya.

Upaya terdekat yang akan dilakukannya adalah meminta Pemprovsu khususnya Dinas Kesehatan Sumut untuk menerbitkan kartu kesehatan seumur hidup khusus bagi penderita hemofilia agar lebih mudah dalam mengakses layanan kesehatan yang tersedia.

“Yang kedua kita akan mendorong agar pelayanan kesehatan bagi penderita hemofilia harus ada di seluruh rumah sakit daerah. Kerena selama ini pelayanan hemofilia hanya berada di rumah sakit tipe A dan tipe B saja. Jadi nantinya bagi saudara-saudara yang ada di daerah tidak harus lagi datang khusus ke Medan untuk berobat,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, dr Suhartono yang bertindak sebagai narasumber pada sesi dialog memaparkan hemofilia merupakan penyakit genetik. Kebanyakan yang terkena hemofilia adalah anak laki-laki.

Ia juga menjelaskan, anak dengan hemofilia sangat rentan terhadap pendarahan, karena anak dengan hemofilia tidak mempunyai faktor 8 dan faktor 9 dalam pembekuan darahnya. Sehingga setiap terjadi luka dan lain sebagainya, lukanya akan susah mengering karena darah akan keluar terus.

“Untuk itu, kita berharap kepada para penderita hemofilia untuk dapat mengaku dan mengatakan kalau mereka mengalami hemofilia, sehingga dokter dan para tenaga medis lebih mudah dalam melakukan tindakan jika terjadinya pendarahan terhadap diri mereka,” jelasnya.

Suhartono juga menambahkan biasanya setiap dokter yang menghadapi pasien dengan hemofilia akan memberikan suntikan bantuan untuk pembekuan darah. Jadi selama masa penanganan luka atau operasi, darah mereka bisa lebih cepat kering.

Sedangkan berdasarkan pengalaman beberapa orangtua yang hadir dalam acara tersebut, mengatakan, tanda-tanda anak penderita hemofilia ketika lahir badannya berwarna biru, tangannya berwarna biru. (nai)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *