Brilian Moktar: Perkembangan Pariwisata Sumut Terkendala Infrastruktur dan SDM

Medan, (Analisa). Perkembangan sektor pariwisata di Sumatera Utara masih terus terkendala dengan permasalahan infrastruktur dan Sumber Daya Manusia yang belum memadai karena tidak dikelola dengan baik dan profesional.
Hal itu dikatakan Anggota Komisi B DPRD Sumut Brilian Moktar, kepada Analisa, Jumat (25/5).

Diakuinya, ambisi pemerintah untuk mendatangkan wisatawan baik dari domestik maupun mancanegara ke Sumut terkendala oleh buruknya infrastruktur seperti akses jalan menuju ke lokasi objek wisata yang belum memadai.

“Hal itu terus menjadi kendala untuk mengembangkan sektor pariwisata. Apalagi dengan anggaran yang terbatas, dan itu bukti pemerintah masih tidak memprioritaskan sektor pariwisata untuk dikembangkan,” ujarnya.

Dijelaskannya, maju mundurnya pertumbuhan pariwisata di Sumut memang tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, dalam hal ini dinas pariwisata. Melainkan juga pihak lain, seperti biro perjalanan, pemandu wisata (guide), pengusaha hotel, budayawan, seniman, transportasi hingga pelaku UKM yang selama ini tidak pernah dilibatkan secara maksimal.

Promosi Dinas Pariwisata

Menurutnya, kuatnya promosi yang dilakukan oleh dinas pariwisata maupun agen perjalanan, namun jika sarana dan prasarana menuju ke lokasi objek wisata tidak mendukung, maka wisatawan tidak akan betah berlama-lama untuk tinggal.

“Kita sebagai warga Sumut mestinya kita malu. Untuk mengelola yang sudah ada saja kita belum mampu. Apalagi untuk menciptakan daerah tujuan wisata yang baru,” katanya.

Misalnya Danau Toba yang dari tahun ke tahun belum adanya kemajuan. Bahkan, dari hasil pengamatan, danau tersebut semakin tidak tertata. Padahal, jika Danau Toba dapat dikelola dengan baik dan benar, maka Danau Toba mampu memberikan pendapatan yang lebih besar bagi Sumatera Utara khususnya Kabupaten Simalungun.

Selain Danau Toba, tujuan wisata yang perlu dibenahi lebih baik lagi, seperti Brastagi, Simalem, Tongging dan sekitarnya. Bukit Lawang, Nias, Pulau Poncan, Pulau Berhala. Untuk di Kota Medan sendiri, Istana Maimon dan Rumah Tjong A Fie.

Lebih lanjut, anggota Komisi B DPRD Sumut yang juga membidangi sektor pariwisata ini, menambahkan, ketidakmampuan pemerintah dalam mengelola sektor pariwisata, buruknya sarana infrastruktur pendukung seperti jalan dan transportasi merupakan penyebab utama.

“Untuk mendukung sektor pariwisata lebih maju lagi, kita harus belajar dari daerah lain dan pemerintah juga lebih serius melakukan komunikasi dengan pihak ketiga, dalam mempromosikan keberadaan potensi wisata Sumut,” ujarnya. (ik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *