Brilian Moktar Kecewa Proyek Drainase Dikerjakan Asal Jadi

Medan, (Analisa). Anggota DPRD Sumut Dapil Medan Brilian Moktar SE MM, kecewa terhadap sejumlah proyek drainase ditangani oleh pihak kontraktor asal jadi alias asal-asalan dan meresahkan warga, karena adanya pengutipan sejumlah uang.

Kunjungan Brilian Moktar tersebut merupakan tindaklanjut pengaduan warga kepada dirinya.

“Saya melakukan kunjungan ini karena adanya pengaduan warga terhadap saya mengenai pengerjaan proyek drainase yang dikerjakan pihak kontraktor asal jadi tidak sesuai dengan bestek,” ujarnya Brilian Moktar yang ditemui di kawasan Jalan Selam dan Jalan Industri, Rabu (26/9) siang.

Berdasar pantauannya, ditemukan beberapa pengerjaan seperti masih adanya tumpukan bekas korekan drainase yang sudah tiga minggu dibiarkan begitu saja menumpuk di sisi kiri kanan jalan. Hal itu menyebabkan bekas korekan tersebut masuk kembali ke dalam drainase dan menutupi badan jalan hingga pada musim hujan saat ini, kawasan terdapat beberapa sekolah itu sulit dilintasi para pengendara dan rumah-rumah warga menjadi becek. “Kalau musim panas lumpur itu menjadi abu yang berterbangan di rumah-rumah warga.

Selain itu pengerjaan pada dinding drainase coran berlobang-lobang dan terlihat bagian dinding drainase itu sudah terlihat akan tumbang, dikarena corannya tidak berkualitas.

Minta Uang Angkut

MengenaI adanya uang kutipan yang diadukan kepada dirinya, tumpukan korekan drainase itu disengaja oleh pihak kontraktor berlarut hingga warga harus melakukan nego terhadap pekerja agar tumpukan itu segera diangkut dengan mengeluarkan sejumlah uang. Bukan hanya itu warga pun harus mengeluarkan uang agar jembatan yang berada di depan rumahnya itu segera dibangun kembali harus mengeluarkan sejumlah uang. “Ini sungguh mngherankan adanya oknum kontraktor yang merusak program Pemko Medan Drs Rahudman Harahap MM yang sedang galak-galaknya melakukan pembenahan disegala line untuk pembangunan Kota Medan bebas dari banjir.

“Ini sudah merusak citra walikota kita sendiri,” ungkap Bendahara Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sumut itu.

Yang lebih mengherankan lagi proyek yang menggunakan APBD Kota Medan itu tidak ada dilakukan pengawasan oleh pemerintah khususnya Dinas PU Kota Medan.

Pada kesempatan itu Brilian Moktar meminta kepada Walikota Medan untuk melakukan black list terhadap perusahaan kontraktor yang melakukan pekerjaan asal jadi alias asal-asalan itu.

Selain itu Walikota Medan mengembalikan proyek drainase itu kepada Dinas PU Kota Medan yang melebih mengerti dan dapat setiap saat melakukan pemeliharaan terhadap dainase.

Dalam kunjungannya itu, Brilian Moktar melakukan berbagai pertanyaan terhadap sejumlah pekerja.

Eman mengatakan, bahwa dirinya bersama beberapa teman-temannya melakukan pekerjaan penyempurnaan saja.

“Pengerjaan proyek drainase ini dibagi empat tim, Tim pertama merupakan pengerjaan pengerukan saja, tim kedua pemasangan mal dan tim keempat melakukan penyempuran saja,” jelas Elman dengan upah harian.

Usai kunjungan tersebut Brilian Moktar mendatangi Kantor Kelurahan Tegal Sari Mandala I, Kecamatan Medan Denai, disambut Lurah Elmun.

Menurut Elmun bahwasanya pihak kelurahan telah melakukan dua kali panggilan terhadap kontraktor terkait dengan tumpukan korekan drainase agar segera diangkut karena menyebabkan kemacetan lalulintas saat jam sekolah.

“Kita sudah melakukan panggilan sebanyak 2 kali pak, namun belum adanya respon dari pihak kontraktor itu sendiri.

Pihaknya juga mengatakan, bahwa pengerjaan proyek itu pihaknya sebagai pimpinan kawasan tersebut tidak pernah diberitahukan dan didatangi pihak kontaktor. (yes)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *