6 Jam di RS, Kakek Tanpa Identitas Meninggal Dunia

DIABADIKAN: Ketua Komisi E DPRD Sumut Brilian Moktar dan sejumlah pengurus Rotary Club Medan Deli serta relawan Lotus Love Charity diabadikan di depan jasad kakek tanpa identitas yang disemayamkan di Blok I, Angsapura Medan, Rabu (25/12). Dua lembaga sosial itu masih menunggu pihak keluarga sebelum memprabukan jenazah kakek tersebut.
DIABADIKAN: Ketua Komisi E DPRD Sumut Brilian Moktar dan sejumlah pengurus Rotary Club Medan Deli serta relawan Lotus Love Charity diabadikan di depan jasad kakek tanpa identitas yang disemayamkan di Blok I, Angsapura Medan, Rabu (25/12). Dua lembaga sosial itu masih menunggu pihak keluarga sebelum memprabukan jenazah kakek tersebut.

Medan, (Analisa). Seorang pria tua tanpa identitas ditemukan kritis di bawah jembatan kedua Jalan Titipapan, Simpang Kantor Medan Marelan, Selasa (24/12) sore. Pria itu sempat dibawa ke Rumah Sakit Martha Friska Multatuli oleh Rotary Club Medan Deli dan Lotus Love Charity (LLC) sekira pukul 15.00 WIB.

Namun 6 jam dirawat di ruangan 4.405 rumah sakit itu, kakek tersebut meninggal dunia. Malam itu juga jenazahnya disemayamkan Yayasan Sosial Angsapura Medan di Block 1 oleh pengurus Rotary Club Medan Deli dan LLC.

Penasihat Rotary Club Medan Deli, Brilian Moktar SE MM, berharap bagi keluarga yang merasa kehilangan dapat melayat kakek itu di tempat persemayaman. “Kita harapkan keluarga yang merasa kehilangan dapat melihatnya di Blok 1 Angsapura. Bagi kalangan etnis Tionghoa, diharapkan menyebarkan informasi ini, mana tahu ada yang keluarga yang mengenalinya. Jika tidak ada keluarga yang mengenalinya sampai hari Sabtu nanti, jenazah akan kita prabukan,” sebut Ketua Komisi E DPRD Sumut tersebut, Rabu (25/12) di Yayasan Angsapura siang.

Sebelumnya, sebut politisi dari PDIP Sumut ini, sejak awal ditemukannya hingga meninggal dan disemayamkan, pengurus Rotary Club Medan Deli sudah berupaya maksimal menyebarkan informasi baik dari media cetak maupun media sosial seperti facebook dan blackberry massengger (BBM).

Secara khusus, kata Brilian didampingi Deputi Gubernur Rotary Club Kentjana Salim alias Bie Bie, atas nama pemerintah Sumatera Utara, Brilian mengapresiasi yang setinggi-tingginya atas kepedulian dari Rotary Club Medan Deli dan Lotus Love Charity. Soalnya, sangat jarang ada lembaga yang peduli soal seperti itu.

Tanggungjawab Pemerintah

“Seharusnya, soal orang terlantar itu merupakan tanggungjawab pemerintah. Tapi, realitasnya seperti ini. Kita salut dengan Rotary Club Medan Deli dan jajarannya yang turut peduli. Kita harapkan, ke depan pemerintah Sumut lebih tanggap mengenai penanganan orang terlantar,” tegas politisi yang juga Caleg DPRD Sumut untuk periode mendatang ini.

Pengurus Lotus Love Charity, Merry Chang menyebutkan, awalnya dia mendapat informasi dari masyarakat setempat tentang kakek yang terlantar di bawah jembatan. “Saya lihat kondisinya sudah kritis dan tak berdaya lagi. Saya kemudian menghubungi Pak Bie Bie. Kakek itu kami bawa pakai ambulans ke RS Martha Friska Multatuli. Sekitar 6 jam dirawat, kakek itu meninggal dunia,” jelas Merry Chang.

Sebenarnya, sebut Merry, menurut informasi warga, kakek itu sudah dua minggu di lokasi tersebut. Awalnya, masyarakat melihat seorang wanita menurunkan kakek tersebut dari beca di depan sebuah warung kopi. “Paginya, kakek itu sempat minta kopi dan dimandikan warga. Dia tidak tahu siapa dirinya lagi. Dia cukup fasih berbahasa China. Tidak tahu siapa yang mengantarkannya di bawah jembatan itu hingga akhirnya kita temukan,” sebut Merry Chang.

Pantauan wartawan, jasad kakek kurus berkulit hitam itu terbujur kaku di altar persemayaman di Block 1, Yayasan Sosial Angsapura. Sejumlah relawan dari Rotary Club Medan Deli dan Lotus Love Charity termasuk Brilian Moktar bersama-sama membacakan mantera dipandu seorang biksu.(nai)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *